Tafsir Ibnu Katsir Surat alBaqoroh ayat 201 bag ke-1
*Tafsir Q.S. al-Baqarah:201 bagian 1*
Allah Ta’ala berfirman:
*{وَمِنْهُم
مَّن يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ
حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ}* [البقرة : 201]
201. *Dan di antara mereka ada orang
yang berdoa: “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan
di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka.*”
Berkata al-Imam Ibnu Katsir rahimahullah:
“Maka doa ini mengumpulkan semua
kebaikan di dunia dan (mengandung permintaan agar) dihindarkan dari
segala bentuk kejelekan. Karena sesungguhnya kebaikan di dunia mencakup
segala hal yang disukai dari perkara duniawi. *Baik itu berupa
kesejahteraan, rumah yang luas, istri yang cantik, rezeki yang lapang,
ilmu yang bermanfaat, amalan shalih, tunggangan (kendaraan) yang
menyenangkan, pujian yang indah, dan yang selain itu dari
perkara-perkara yang mencakup semua ungkapan yang dipakai oleh para ahli
tafsir (tentang kebaikan duniawi).* Masing-masingnya tidak mengandung
kontradiksi. Sebab hal itu semua masuk dalam makna “kebaikan di dunia.”
Adapun kebaikan di akhirat, *yang
tertingginya adalah dimasukkan ke dalam al-Jannah (surga) setelah
sebelumnya berupa keamanan dari kengerian yang sangat dahsyat ketika
berdiri di saat penghisaban amalan, dimudahkannya hisab (penghitungan
amalan), dan yang selain itu dari perkara-perkara kebaikan di akhirat.*
Berkata al-Qasim bin Abdurrahman¹:
” *Barangsiapa yang diberi hati yang selalu bersyukur, lisan yang senantiasa berdzikir, dan tubuh yang selalu bersabar, maka dia telah diberi kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat serta dia telah dilindungi dari adzab an-Nar (neraka).*
” *Barangsiapa yang diberi hati yang selalu bersyukur, lisan yang senantiasa berdzikir, dan tubuh yang selalu bersabar, maka dia telah diberi kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat serta dia telah dilindungi dari adzab an-Nar (neraka).*
Bersambung insya Allah…
Muraja’ah: Al-Ustadz Kharisman Abu ‘Utsman hafizhahullah
Catatan:
1. Beliau adalah al-Qasim bin
Abdurrahman, seorang imam dari kalangan tabi’in, ahlul hadits Damaskus.
Disebutkan bahwa beliau berjumpa dengan 40 orang sahabat yang turut
serta dalam perang Badr. Lihat as-Siyar Juz 5
Thuwailibul ‘Ilmisy Syar’i (TwIS)
Jakarta, 12 Ramadhan 1438 H