TADABBUR SURAT AL-ANFAAL AYAT 24
di tulis Oleh Al Ustadz Abu Utsman Kharisman
(QS. Al-An’am: Ayat 110)
Allah Ta’ala berfirman:
يٰٓأَيُّهَا
الَّذِينَ ءَامَنُوا اسْتَجِيبُوا لِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُمْ
لِمَا يُحْيِيكُمْ ۖ وَاعْلَمُوٓا أَنَّ اللَّهَ يَحُولُ بَيْنَ الْمَرْءِ
وَقَلْبِهِۦ وَأَنَّهُ ۥ ٓ إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ
“Wahai orang-orang yang beriman!
Penuhilah seruan Allah dan Rasul, apabila dia menyerumu kepada sesuatu
yang memberi kehidupan kepadamu, dan ketahuilah bahwa sesungguhnya
*Allah membatasi antara manusia dan hatinya* dan sesungguhnya
kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan.”
(QS. Al-Anfal: Ayat 24)
(QS. Al-Anfal: Ayat 24)
Ayat ini menjelaskan bahwa panggilan
Allah dan Rasul-Nya jika dipenuhi dgn segera, akan menimbulkan kehidupan
bagi pelakunya. Panggilan Allah dan Rasul-Nya adalah perintah dan
laranganNya.
Jika orang yg beriman menjalankan
perintah-Nya dan menjauhi laranganNya, hal itu akan memberikan kehidupan
baginya di dunia dan di akhirat. Di antara kehidupan itu adalah
kehidupan hati.
Jika seseorang tidak bersegera memenuhi
panggilan Allah dan Rasul-Nya, Allah menyebutkan ancaman: “ingatlah,
sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya”…
Allahlah Yang Berkuasa membolak-balikkan hati manusia. Dialah yang memberi petunjuk atau menyesatkan hati seseorang.
Jika seseorang itu pertama kali mendapat
panggilan dari Allah utk beriman, tapi dia menolak, hati-hati….bisa
saja Allah akan palingkan hati orang tsb dari kebenaran
Allah Azza Wa Jalla berfirman:
وَنُقَلِّبُ أَفْئِدَتَهُمْ وَأَبْصٰرَهُمْ كَمَا لَمْ يُؤْمِنُوا بِهِۦٓ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَنَذَرُهُمْ فِى طُغْيٰنِهِمْ يَعْمَهُونَ
“Dan (begitu pula) Kami memalingkan hati dan penglihatan mereka
seperti pertama kali mereka tidak beriman kepadanya (Al-Qur’an), dan
Kami biarkan mereka bingung dalam kesesatan.”(QS. Al-An’am: Ayat 110)
Seorang laki-laki yang secara
berturut-turut 3 kali Jumat tidak menghadiri sholat Jumat (panggilan
Allah) tanpa udzur, terancam akan tertutup hatinya
مَنْ تَرَكَ ثَلَاثَ جُمَعٍ تَهَاوُنًا بِهَا طَبَعَ اللَّهُ عَلَى قَلْبِهِ
Barang siapa yang meninggalkan shalat
Jum’at sebanyak tiga kali karena meremehkannya, maka Allah akan menutup
hatinya (H.R Abu Dawud, dihasankan Syaikh al-Albaniy)
Seseorang yang tidak memenuhi panggilan
Allah dan Rasul-Nya (utk menjalankan kewajiban atau meninggalkan
keharaman) jatuh dalam dosa. Setiap jatuh dalam dosa, hatinya akan
berbintik hitam. Jika ia beristighfar dan bertaubat, bintik itu
dibersihkan. Namun, jika ditambah dosa lagi akan bertambah bintik hitam
hingga menjadi ar-Raan yg menutupi hatinya.
إِنَّ
الْعَبْدَ إِذَا أَخْطَأَ خَطِيئَةً نُكِتَتْ فِي قَلْبِهِ نُكْتَةٌ
سَوْدَاءُ فَإِذَا هُوَ نَزَعَ وَاسْتَغْفَرَ وَتَابَ سُقِلَ قَلْبُهُ
وَإِنْ عَادَ زِيدَ فِيهَا حَتَّى تَعْلُوَ قَلْبَهُ وَهُوَ الرَّانُ
الَّذِي ذَكَرَ اللَّهُ
{ كَلَّا بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ }
{ كَلَّا بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ }
Seorang hamba apabila melakukan suatu
kesalahan, maka diberikan dalam hatinya sebuah titik hitam dan apabila
ia meninggalkannya dan meminta ampun serta bertaubat, hatinya
dibersihkan dan apabila ia kembali maka ditambahkan titik hitam tersebut
hingga menutup hatinya, dan itulah yang diistilahkan “Ar raan” yang
Allah sebutkan:
كَلَّا بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
(QS. Almuthaffifin 14) (H.R atTirmidzi, dihasankan al-Albaniy)
arRaan itu adalah dosa di atas dosa
hingga membutakan hati dan membuatnya mati, sebagaimana penjelasan para
Ulama Salaf seperti al-Hasan al-Bashri, Mujahid, dan Qotadah.
Manusia sering lupa, bahwa utk hati yg
berada dalam tubuhnya saja ia tidak punya kuasa penuh utk mengaturnya.
“Allah membatasi antara manusia dengan hatinya”. Dialah Allah Yang Maha
Berkuasa Membolak-balikkan hati.
Wallaahu A’lam
<< Disarikan dari Tafsir Ibn Katsir, Tafsir as-Sa’di, dan al-Muyassar, dengan beberapa penambahan >>