
Mariyah Al-Qibthiyyah Kisah Seorang Sahaya Mulia
Dia memang seorang sahaya. Namun
siapakah yang dapat menahan bila Rabbnya hendak memuliakannya? Ketika
cahaya iman menyusup dalam hatinya, ketika pesona dirinya menawan hati
manusia yang paling mulia, dia pun memulai perjalanan yang penuh
kemuliaan….

Yang Bersemi dalam Hati
Mengenalkan Allah subhanahu wa
ta’ala kepada anak harus dilakukan sedini mungkin. Tujuannya agar anak
memiliki akidah yang sahih yang tertanan kuat dalam hatinya. Banyak
teladan dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang bisa kita
terapkan untuk tujuan ini.

Kekufuran Istri Berbuah Petaka
Panas setahun dihapus hujan
sehari. Ungkapan ini terasa pas untuk menggambarkan bagaimana sikap
kebanyakan istri terhadap suaminya. Kebaikan suami yang demikian banyak,
berubah menjadi tak bernilai ketika suami berbuat salah. Sikap enggan
untuk mensyukuri kebaikan suami ini termasuk penyebab mayoritas penghuni
neraka adalah wanita.

Siapa Saja Mahram Itu
Ada beberapa pertanyaan yang masuk seputar permasalahan muhrim, demikian para penanya menyebutnya, padahal yang mereka maksud adalah mahram. Perlu diluruskan bahwa muhrim dalam bahasa Arab adalah مُحْرِمٌ , mimnya di-dhammah, yang maknanya adalah orang yang berihram dalam pelaksanaan ibadah haji sebelum tahallul. Adapun mahram bahasa Arabnya adalah ,مَحْرَمٌ mimnya di-fathah.

Cinta yang Tak Mungkin Terbalas
Kasih ibu sepanjang jalan, kasih anak sepanjang galah.
Begitu bunyi ungkapan yang
menggambarkan betapa besar kasih sayang orang tua kepada anak-anaknya.
Demikianlah realitasnya. Betapapun besarnya balas budi seorang anak, ia
tidak akan mampu menyamai apa yang telah diberikan orang tua kepadanya.
Sudah sepantasnya seorang anak berbuat baik dan menaati perintah orang
tua, selama mereka tidak memerintahkan kepada kemaksiatan.

Nabi Luth dan Kaum Homoseks
Kisah Nabi Luth ‘alaihissalam ini seiring dengan kisah Nabi Ibrahim ‘alaihissalam. Karena beliau adalah murid yang belajar kepada Nabi Ibrahim ‘alaihissalam dan kedudukannya seperti anak bagi Nabi Ibrahim ‘alaihissalam. Allah subhanahu wa ta’ala mengangkatnya menjadi nabi di masa Khalilullah Ibrahim ‘alaihissalam masih hidup, dan Allah subhanahu wa ta’ala mengutusnya ke negeri Saddom di Palestina. Masyarakat di sana, selain berbuat syirik kepada Allah subhanahu wa ta’ala juga melakukan perbuatan homoseks yang belum pernah ada seorang pun melakukan kekejian ini selain mereka.

Bila Pengkafiran Menjadi Sebuah Fenomena
Ibnu ‘Umar radhiallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَيُّمَا رَجُلٍ قَالَ لِأَخِيْهِ: يَا كَافِرُ، فَقَدْ بَاءَ بِهَا أَحَدُهُمَا، فَإِنْ كَانَ كَمَا قَالَ وَإِلاَّ رَجَعَتْ عَلَيْهِ
“Apabila
seseorang menyeru kepada saudaranya, ‘Wahai orang kafir,’ maka sungguh
akan kembali sebutan kekafiran tersebut kepada salah seorang dari
keduanya. Bila orang yang disebut kafir itu memang kafir, maka sebutan
itu pantas untuknya. Bila tidak, maka sebutan kafir itu kembali kepada
yang mengucapkan.” (Sahih, HR. al-Bukhari no. 6104 dan Muslim no. 60)

Kerancuan Seputar Hukum Selain dengan Hukum Allah
وَمَن لَّمۡ يَحۡكُم بِمَآ أَنزَلَ ٱللَّهُ فَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡكَٰفِرُونَ ٤٤
“Barang siapa yang tidak berhukum dengan apa yang diturunkan oleh Allah maka mereka itulah orang-orang yang kafir.” (al-Maidah: 44)

Titian Tuk Menundukkan Wajahku didepanMu
Pada pembahasan kali ini kita akan membahas perkara-perkara yang bersangkutan dengan wudhu. Di antaranya adalah sebagai berikut.

Sihir di Sekitar Kita
Sihir berkedok ‘pengobatan spiritual’,
‘transfer bioenergi’, ‘penggalian jatidiri’, ‘ruwat’, ‘ilmu khodam’,
‘daya laduni’, dan sejenisnya, kian menjamur di negeri ini. Sebutan
untuk sang pakar pun kian ‘ilmiah’, bukan lagi dukun/orang pintar,
tetapi juga supranaturalis, ahli metafisika dan geopati, paranormal,
penghusada, dan sebagainya. Bahkan tak sedikit yang menyandang gelar
doktor walau cuma honoris causa—itu pun diduga palsu. Meski tak semua
bentuk pengobatan alternatif yang ada menggunakan klenik mistis, tetapi
kehati-hatian tetap harus kita kedepankan.

Hijrah ke Madinah (bagian 2)
Setelah melalui berbagai
rintangan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersama rombongan
akhirnya berhasil memasuki kota Madinah. Di kota inilah Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian membangun masyarakat baru yang
dipenuhi dengan nilai-nilai keislaman.

Bom Bunuh diri dalam Timbangan Syariat
Semangat tetapi tanpa ilmu,
penyakit inilah yang banyak menjangkiti kalangan aktivis dan pemuda
Islam. Lahirlah kemudian berbagai macam aksi kekerasan yang
mengatasnamakan agama. Penyanderaan, bom bunuh diri, penyerangan
terhadap warga negara dan kepentingan asing, serta pemberontakan
terhadap pemerintah muslim, adalah sederet contoh tindakan yang
dibungkus dengan nama jihad. Akibatnya, jihad yang syar’i justru
dipandang sebelah mata oleh umat.

Hujjah Lemah Paham Takfiriyah
Persoalan takfir ternyata
merupakan pembahasan yang rumit. Di dalamnya terdapat syubhat-syubhat
(pengaburan) yang dimunculkan para pengusung mazhab ini. Karena itu,
dibutuhkan ilmu agama yang mendalam untuk membantahnya. Tidak ada yang
bisa melakukannya selain para ulama yang terbimbing.

Mewaspadai Fitnah Takfir
Sikap mudah mengafirkan sesama muslim
banyak berjangkit di kalangan umat. Yang paling menonjol adalah
pengkafiran terhadap pemerintah muslim karena mereka tidak menerapkan
hukum Islam. Tak sedikit di antara mereka yang menjadikan sikap ini
sebagai tanda militan atau tidaknya seorang muslim. Siapa yang tidak
mengafirkan pemerintah muslim yang tidak berhukum dengan hukum Islam,
maka masih diragukan militansinya.

Surat Pembaca edisi 8
Asy Syariah Mengambil Majalah Salafy Sebagai Rujukan?
Kepada Redaksi Majalah Asy Syariah yang dirahmati Allah ‘azza wa jalla. Di sini ana mau menyampaikan beberapa usul/saran:
- Pada Rubrik Jejak ana rasa sudah cukup bagus, hanya saja terlalu diringkas. Usul saya supaya Rubrik Jejak tidak terlalu diringkas walaupun harus bersambung tiap edisi.
- Melihat kondisi kaum muslimin yang kebanyakan hubbud-dunya dan terlalu takut kematian, bagaimana kalau dalam Majalah Asy Syariah dibuat kolom (rubrik?) sirah shahabat yang menceritakan sepak terjang mereka dalam peperangan melawan orang-orang kafir atau dalam kata lain memuat cerita peperangan misalnya perang Badr, dan lain-lain.
- Sebagai kritikan: Mengapa pada Asy Syariah edisi 05 pada Rubrik Kajian Utama masih diambil rujukan Majalah Salafy yang kita ketahui tentang majalah tersebut sekarang ini. Bisa jadi orang yang belum paham bisa menjadikan majalah itu sekarang sebagai bacaan. Syukran katsiran. Sekian usul ana dan orang-orang yang seperti ana yang ingin mengambil ibrah dari para shahabat radhiallahu ‘anhum, sebagaimana telah ada (Rubrik) Ibrah nabi-nabi terdahulu dalam Asy-Syariah. Ana doakan Asy Syariah tetap istiqamah dalam menyebarkan dakwah yang mulia ini. Barakallahu fikum.
Abu Hafshah Akbar Al-Anshari – Poso
- Jawaban Redaksi:
Tentang Rubrik Jejak, memang akan terus bersambung memaparkan peristiwa demi peristiwa yang dialami Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para shahabat beliau radhiallahu ‘anhum,
insya Allah. Adapun peristiwa peperangan yang dilakukan oleh Rasulullah
dan para shahabat beliau, insya Allah akan datang pembahasannya pada
rubrik ini juga, sesuai dengan urutan waktu perjalanan dakwah Islam.
Tentang kritikan antum bahwa kami masih
mengambil rujukan dari Majalah Salafy, tidaklah demikian keadaannya.
Kami belum dan tidak pernah mengambil Majalah Salafy sebagai rujukan.
Bila antum cermati kembali, kami mengambil nukilan dari majalah tersebut
dalam rangka membantah pendapat yang dibawakan di sana, dan bukan
mengambilnya sebagai rujukan.
Bahasan Tentang Firqah dan Ciri Ulama Salaf
Pada edisi yang lalu telah dibahas dan
dijelaskan tentang kesesatan kaum Khawarij dan Syi’ah serta
golongan-golongan dalam Syi’ah. Untuk edisi mendatang saya mengharapkan
agar dibahas tentang manhaj-manhaj yang lain seperti Mu’tazilah,
Jahmiyyah, Qadariyyah dan lain-lain, terutama Sururiyyah dan Ikhwanul
Muslimin yang terus melanda muslimin Indonesia. Juga dibahas tentang
bagaimana ciri-ciri ulama salaf atau salafiyyun. Dan lebih lengkap lagi
kalau dikupas tentang firqah dan bid’ah, tentunya tidak langsung
semuanya akan tetapi secara proporsional. Jazakumullah khairan katsira.
Miftahudin – Jakarta Timur
- Jawaban Redaksi:
Insya Allah kita
akan membahas tentang firqah-firqah tersebut pada edisi-edisi mendatang
satu persatu di Rubrik Manhaji. Adapun tentang ciri-ciri ulama salaf,
insya Allah akan ada pembahasan tersendiri dalam Rubrik Kajian Utama.
Ikuti terus sajian kami.
Penulisan Teks Arab
Usul: bagaimana kalau setiap kalimat seperti ayat/hadits/atsar semuanya disertakan bahasa Arabnya?
Abu Muhammad 6281221xxxxx@telkomsel.com
- Jawaban Redaksi:
Tentang teks Arab,
kami berusaha sebisa mungkin untuk menulis semuanya dengan lengkap.
Namun jumlah halaman majalah yang memang terbatas terkadang membuat kami
kurang leluasa untuk menuliskannya, sehingga sementara kami
prioritaskan pada penulisan teks ayat Al Qur’an terlebih dahulu.

Paham Takfiriyyah
السلام عليكم ورحمة الله و بركاته
Pembaca, di penghujung bulan Mei
2004 ini, terjadi lagi sebuah peristiwa yang membuat dada kita sesak. Di
kota industri minyak Khobar, Saudi Arabia, terjadi sebuah penyerangan
terhadap pemukiman para pekerja minyak yang menewaskan sejumlah
pekerjanya. Sebagian besar yang tewas adalah pekerja asing dari berbagai
negara. Pihak berwenang Saudi Arabia kini sedang mengejar para pelaku
yang diindikasi sebagai gerakan Islam “garis keras”.
Bukan kali ini saja peristiwa serupa
terjadi di negeri Saudi. Beberapa kali terjadi peristiwa teror dengan
melakukan pengeboman ataupun penyerangan bersenjata. Dari berbagai
kejadian, sasaran utama para penyerang umumnya tempat-tempat yang banyak
terdapat fasilitas asing ataupun orang asing.
Gerakan-gerakan teror ini tidak hanya
terjadi di luar negeri, namun di negeri kita pun ada. Suatu ketika kita
pernah diributkan dengan peristiwa pengeboman gereja di berbagai tempat.
Tak dapat dielak, kaum musliminlah yang dituduh sebagai pelakunya.
Suatu ketika pula, kurang lebih dua setengah tahun lalu, terjadi
peristiwa teror yang sampai disebut sebagai tragedi, yaitu pengeboman
sebuah kafe di Bali yang menewaskan sekitar 180 orang. Sebagian besar
yang mati adalah orang-orang asing.
Kita tidak menutup mata bahwa
orang-orang kafir pun banyak yang melakukan teror. Bahkan jumlahnya bisa
jadi lebih banyak. Namun kita juga tak bisa memungkiri bahwa di
kalangan umat Islam pun ada orang-orang yang melakukan gerakan demikian,
seperti pada kejadian-kejadian tersebut.
Bagaimanapun, dalam pandangan Ahlus
Sunnah wal Jamaah, gerakan teror yang seperti itu tidak bisa dibenarkan,
meskipun yang menjadi sasaran adalah orang kafir. Lebih-lebih dalam
peristiwa yang sudah-sudah, kaum muslimin pun ikut menjadi korban.
Mengapa mereka memiliki sikap demikian?
Inilah orang-orang yang memiliki paham takfiriyyah, yaitu orang-orang
yang amat mudah mengkafirkan sesama muslim hanya dengan sebab suatu
dosa. Sikap ini muncul didasari oleh ekstrimitas mereka dalam memandang
sebuah kemungkaran. Didasari sikap ini, muncullah berbagai sikap ekstrim
lain dari mereka.Karena itu, mereka tak segan-segan menjadikan kaum
muslimin yang tidak sepemikiran dengan mereka untuk ikut dijadikan
sasaran teror.
Sikap mereka yang paling menonjol adalah
mengkafirkan pemerintah muslim yang tidak menerapkan hukum Islam.
Merekapun mengkafirkan siapa saja yang tidak mau mengkafirkan pemerintah
tersebut. Sebab dalam ajaran agama ini memang terdapat satu kaidah
bahwa siapa yang tidak mengkafirkan orang kafir maka dia pun kafir.
Dengan kaidah yang benar namun dipahami dan dipraktekkan secara keliru
itu, muncullah banyak kerusakan yang diakibatkan oleh mereka.
Pembaca, demikian sedikit ilustrasi
untuk mengantarkan pada pembahasan kajian utama kali ini. Mengapa mereka
mudah mengkafirkan sesama muslim, pandangan syariat terhadap bom bunuh
diri, syubhat-syubhat yang mereka miliki, sejarah kemunculan mereka,
siapa tokoh-tokohnya dan perkara-perkara lain yang berkaitan dengan
paham takfiri kami bahas dalam edisi ini. Kami berharap pembaca akan
mendapatkan pemahaman yang benar terhadap fenomena takfir ini sehingga
bisa membentengi diri agar tidak terjerumus dalam pemahaman mereka.
Bagaimanapun, pengikut paham ini tidak semakin berkurang namun makin
bertambah, mulai dari yang “lembut” seperti yang dilakukan orang-orang
LDII maupun yang radikal seperti yang melakukan gerakan teror itu.
Nah pembaca, selamat menikmati sajian kami. Wallahu a’lam.
والسلام عليكم ورحمة الله و بركاته

Akhir Perjalanan Ahli Bid’ah
Abu Qilabah rahimahullah
berkata, “Tidak ada seseorang yang mengadakan suatu kebid’ahan
melainkan suatu saat dia akan menganggap halal menghunus pedang
(menumpahkan darah kaum muslimin atau memberontak kepada pemerintah).” (al-I’tisham 1/112, ad-Darimi, 1/58 no. 99)

Yang Datang dengan Kebaikan
Tak sedikit wanita di masa ini
yang telah menanggalkan rasa malunya. Dari caranya berbusana, bergaul,
dan gaya hidup ‘modern’ lainnya, setidaknya memberikan gambaran fenomena
dimaksud. Padahal, Islam telah menjadikan sifat malu ini sebagai sifat
mulia, bahkan sebagai salah satu cabang keimanan.

Perbedaan Mani Laki-laki dan Wanita
Apakah wanita juga keluar mani sebagaimana halnya laki-laki? Jika ya, bagaimana ciri-cirinya? Apa yang harus dilakukan?Ummu Fulan di bumi Allah

Hukum Berhias dengan Inai
Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-’Utsaimin rahimahullah
berkata, “Tidak apa-apa berhias dengan memakai inai, lebih-lebih lagi
apabila si wanita telah bersuami berhias untuk suaminya. Adapun wanita
yang masih gadis, pendapat yang benar bahwa hal ini mubah (dibolehkan)
baginya. Hanya saja, dia tidak boleh menampakkannya kepada lelaki yang
bukan mahramnya karena hal itu termasuk perhiasan. Lanjutkan membaca Hukum Berhias dengan Inai
Posting Komentar